Senin, 21 Desember 2015

Rindu



Putaran baling baling itu secepat putaran hatiku, hembusan angin itu secepat berhembusnya cintaku padanya, wajah itu bak mentari di pagi-pagiku yang menyibukkan. Senyuman itu selalu bersemanyam di otakku, suaranya merdu bagaikan kicauan burung dipagi hari. Perhatiannya sesejuk embun di hutan kabut, hutan yang berselimut cinta. Daun-daun itu berterbangan beriringan dengan perasaan yang menerpa batin ini. Rindu ini tak kunjung sembuh. Hati yang tidak tahu diri ini selalu berharap mendengar suara sang mentari.
Raga ini tak lelah menunggu suara dan wajah itu. Entah mengapa otakku yang kecil inipun tak henti-hentinya menggoreskan perasaan hati yang sudah tidak bisa diungkapkan. Mata ini ikut menikmati kelakuan hati dan tangan yang saling bersahutan.
Fikiran yang belum dewasa ini memberontak ingin cepat menjadi dewasa. Kaki ini ingin sekali melangkah jauh ke tempat yang tidak dapat dijangkaunya, sampai kapan aku berharap...
entah harapan ini akan terwujud atau tidak... rinduku yang semakin mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar